Hidroponik adalah sistem menanam dengan menggunakan air, teknik ini sebenarnya sudah lama dikenal, namun baru populer saat ini.

Hidrponik dipilih oleh mereka yang memiliki lahan sempit dan tidak memiliki tanah pertanian, karena hidrponik bisa ditanam tidak perlu tanah maka siapapun yang memiliki lahan, dipedesaan terutama di perkotaan bisa menanam dengan sistem hidroponik.

Untuk menaman dengan sistem hidroponik kelihatannya memang mudah, namun pada kenyataannya tidaklah seperti itu, setidaknya harus punya pengalaman.

Untuk belajar hidrponik saat ini terbilang sangat mudah, kita bisa membaca di artikel-artikel yang banyak sekali tersedia di internet  seperti pada halaman blog, group-group facebook ataupun melalui video youtube.

Ada banyak sekali yang mengulas tentang hidrponik dari A sampai Z, namun ketika anda baru mengenal hidrponik dan baru belajar, maka anda akan dibuat bingung dengan istilah-istilah hidrponik yang sering sekali diulas oleh para hidroponiker yang sudah berpengalaman.



Bahkan ketika anda baru belajar, akan muncul banyak pertanyaan dibenak anda terkait hidrponik. oleh karena itu untuk membantu anda  yang masih pemula agar bisa lebih paham tentang hidrponik juga untuk menjawab pertanyaan anda terkait hidrponik saya akan uraikan beberapa pertanyaan hidrponik yang sering ditanyakan oleh pemula.


1. Apa media untuk menanam hidroponik apakah memakai tanah.

Media tanam hidrponik adalah air, tentunya bukan air biasa tapi air baku ditambah dengan larutan nutrisi dengan takaran tertentu.

2. Berapa jarak netpot dengan permukaan air nutrisi.

Pada instalasi media tanam hidrponik, umumnya kita menggunakan netpot, jarak netpot dengan permukaan air nutrisi tentunya disesuaikan dengan sistem hidrponik yang digunakan,

a. Pada sistem wick : netpot dan permukaan air larutan nutrisi tidak bersentuhan, tapi memakai sumbu.

b. Pada sistem NFT, DFT, dasar netpot harus menyentuh permukaan air nutrisi yang dialirkan, tidak terlalu dalam yang penting akar bisa sampai pada larutan air nutrisi.

c. Pada sistem rakit apung, sama dengan pada sistem NFT dan DFT jika menggunakan netpot, maka dasar netpot harus menyentuh permukaan air nitrisi.

3. Apa nama nutrisi atau pupuk untuk tanaman hidrponik?

walaupun dalam menanam hidroponik hanya memakai air, air tersebut bukanlah air sembarang air tapi air yang sudah dicampur larutan nutrisi, larutan nutrisi adalah larutan yang merupakan pupuk yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, baik unsur mikro maupun makro.

pupuk tersebut bisa dibuat sendiri, namun untuk pemula biar praktis bisa beli langsung di toko-toko pertanian atau di toko online. Nama pupuk nutrisinya adalah ABMix, jenisnya bermacam-macam ada ABMIx untuk sayuran daun atau untuk daun dan buah. sesuaikan dengan tanaman yang ingin anda tanam.

4. Menyemai Apakah Menggunakan Air nutrisi atau Air biasa?

Umumnya bibit hidrponik sebelum ditanam pada netpot harus disemai dahulu beberapa hari sampai muncul 4 daun termasuk daun sejati.

Menyemai cukup menggunakan air biasa, karena sebetulnya tanam pada waktu itu belum membutuhkan unsur hara yang banyak yang terdapat di larutan nutrisi.

5. Dalam Sistem rakit apung apakah pompa venturi atau pompa udara aerator di hidupkan terus menerus selama 24 jam?

Untuk menjawab ini tentu saja dari pengalaman para hidroponiker yang sudah banyak pengalaman. beberapa petani hidroponik telah membuktikan pompa venturi bisa saja tidak dimatikan sampai tanaman dipanen, namun untuk menghemat pompa bisa digunakan selama 24 jam di siang hari, dan ketika malam hari boleh dimatikan, tanaman hidroponik tetap produktif kok.

6. Istilah Hidroponik yang sering dipertanyakan?

Berikut beberapa istilah hidroponik yang sering dipertanyakan oleh pemula:
  • Tandon: tempat air nutrisi
  • HST: hari setelah tanam setelah waktu semai berakhir.
  • HSS: Hari setelah semai
  • Simat: Sinar matahari
  • Kutilang: Kurus tinggi langsing disebabkan tanaman kurang sinar matahari
  • Rakit apung: Salah satu sistem hidrponik yang mengunakan genangan air dan styrofoam
  • NFT: Nutrient film technique, salah satu sistem hidroponik yang mengalirkan air nutrisi secara tipis secara terus menerus pada isntalasi pipa atau gully.
  • Rockwool, Media tanam hidroponik.
  • Netpot: pot tanam hidrponik.
  • ABMix: Pupuk nutrisi untuk tanaman hidrponik yang memiliki unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman.
  • Hole Saw: gergaji bor untuk membantu melubangi pipa paralon/gully yang akan digunakan sebagai media tanam instalasi hidrponik. 
  • Gully: Media tanam dari plastik seperti pipa namun bentuknya kotak biasanya banyak digunakan pada sistem hidrponik NFT.
  • Metan: Media tanam (rockwool, hidrogel,cocopit, sekambakar dll).

7. Kapan semaian tanaman hidroponik bisa dijemur sinar matahari?

Semaian bisa mulai dijemur atau dikenakan sinar matahari pada saat bibit sudah pecah, bisa setiap hari dikenalkan sinar matahari namun tetap kebutuhan air harus terus diperhatikan, jaga kelembaban dan air jangan sampai kering.

Jangan terlambat untuk memberikan sinar matahari pada semaian, karena jika terlambat, maka bibit semaian biasanya kutilang (kurus tinggi langsing) karena kekurangan sinar matahari, semaian kutilang tidak disarankan untuk ditanam (arus semai ulang).

8. Apa jenis Air Yang digunakan untuk Hidroponik yang bagus?

Air  baku yang bagus untuk tanaman hidroponik sebaiknya air yang memiliki PH normal (5,5  - 6,5) dan juga memiliki PPM kecil di bawah 100 silahkan gunakan alat ukur PH meter untuk mengurukur PH dan alat ukur TDS/EC untuk mengukur PPM.

Berikut beberapa air baku yang bagus digunakan untuk menanam tanaman hidroponik:
  • Air Destilasi memiliki 0 ppm
  • Air Hujan memiliki 8 – 12 ppm (tergantung daerah)
  • Air tetesan AC memiliki 12 – 50 ppm
  • Air PAM memiliki 65-100 ppm
  • Air Isi ulang memiliki 65 – 100 ppm
  • Air Sumur maksimal 200 ppm.

Untuk air hujan sebaiknya tidak sering digunakan karena mengandung patogen yang dapat menyerang tanaman. Untuk penggunaan air PAM sebaiknya diendapkan dahulu agar kaporitnya mengendap. Setelah mengendap, kawan gunakan air PAM yang di permukaannya.

9. Apakah Takaran PPM nutrisi hidroponik pemberiannya harus bertahap atau sekaligus?

Pemberian Nutrisi pada air larutan nutrisi tanaman hidroponik sebaiknya diberikan secara bertahap seiring dengan tumbuk kembang tanaman, dimulai dari PPM kecil ke PPM besar (biasanya seminggu sekali ada penambahan nilai PPM).

10. Apa sistem hidroponik yang menggunakan barang bekas / botol bekas?

Ada banyak sekali sistem hidroponik, salah satu sistem hidroponik yang bisa menggunakan barang barang bekas, seperti botol bekas air mineral, ember bekas, pipa paralon bekas, dirijen bekas dan barang bekas lainnya adalah sistem hidrponik Wick / sistem Sumbu.

Sistem wick atau sistem sumbu adalah sistem hidrponik yang paling sederhana dan murah, sistem ini paling cocok untuk pemula yang masih tahap belajar bertanam hidrponik.

11. Berapa kali air nutrisi harus diganti sebulan sekali atau satu minggu sekali?

Tidak ada batasan waktu kapan air nutrisi harus diganti, yang jelas air nutrisi harus diganti apabila tandon tempat penampung air nutrisi sudah sangat kotor dan banyak ditumbuhi lumut, selama tandon masih dalam keadaan bersih bisa tetap digunakan.

Sementara untuk penambahan air baku atau larutan nutrisi pada tandon harus dilakukan setidaknya seminggu sekali, tergantung kebutuhan nutrisi tanaman hidroponik yang kita tanam, sesuaikan dengan kebutuhan ppm tiap minggunya hingga panen.

Oleh karena itu sebelum menambahkan air baku atau air nutrisi pada tandon penampung, lebih baik diukur dulu kadar PPM nya menggunakan EC atau TDS meter jika PPMnya terlalu tinggi dari target yang diharapkan kita bisa menambahkan air baku, sementara jika kurang kita bisa menambahkan larutan nutrisi sehingga mencapai PPM yang diharapkan.

12.Pada sistem hidroponik yang memakai pompa, apakah pompa harus dihidupkan selama 24 jam?

Beberapa petani hidrponik ada yang mematikan pompa di malam hari, jadi pompa hanya hidup 12 jam di siang hari saja.

Sementara untuk pompa isntalasi Hidroponik dengan Sistem NFT pompa tidak dimatikan hingga panen.

13. Tanaman apa saja yang bisa tumbuh dengan sistem hidroponik?

Berikut beberapa jenis tanaman yang bisa ditanam menggunakan sistem hidroponik:
  • Sayur daun seperti kangkung, bayam, salada, pakcoy, kale, pagoda, sawi, dll.
  • Sayur buah seperti tomat, cabai, timun, terong.
  • Sayuran batang seperti seledri, daun bawang.
  • Sayuran kubis seperti kembang kol, brokoli.
  • Buah-buahan seperti anggur, melon, semangka, stoberi.
  • Umbi seperti kentang, wortel, bawang.
  • Tanaman obat/herbal seperti kumis kucing, daun dewa, daun mint, ketumbar.
  • Bunga seperti anggrek, krisan, mawar sampai dengan edible flower (bunga yang bisa di makan).

14. apakah menanam hidrponik harus memakai netpot? 

Tidak semua yang ditanam secara hidrponik harus pakai netpot atau pot tanam, jika memungkinkan bisa tidak dengan memakai netpot maka boleh tidak digunakan, seperti pada rakit apung, sistem rakit apung yang menggunakan styrofoam ada juga yang tidak memakai netpot, cuma lubangnya lebih kecil dan ukuran potongan rockwool tempat menanam semaian dibuat agak besar sesuai dengan kapasitas lubang pada styrofoam.

15. Apakah Menenam Hidroponik harus memakai Green House ?

Grand house umumnya dibuat menggunakan plastik UV yang dapat melindungi sinar ultraviolet yang tidak terlalu dibutuhkan tanaman, juga sering dikombinasikan dengan paranet atau jaring serangga yang bisa melindungi tanaman.

Jika letak tanaman hidrponik ditempatkan dilokasi terbuka sangat disarankan menggunakan Grand house agar dapat menghindari larutan dari kontaminasi air hujan yang dapat mempengaruhi ph air dan juga ppm air nutrisi yang tidak baik untuk tanaman.

Selain itu green house bisa menghindari tanaman dari serangan hama yang datang dari luar, oleh karena itu siapkan untuk membuat green hause dengan menggunakan plastik uv agar lebih murah.

16. Berapa jarang lubang pada pipa hidroponik

Jarak lubang pada pipa hidroponik tergantung dari fungsi talang instalasi pipa tersebut, jika pipa digunakan untuk pembesaran dari 1 hst, bisa di rapatkan sekitar 10-15 cm antar titik tengah lubang, sementara ketika menjelang panen bisa dipindah ke pipa yang memiliki jarang lubang lebih lebar antara 15-20cm antar setiap titik tengah lubang.

Selain itu jika pipa yang digunakan dari 1hst hingga panen, jarak lubang disesuaikan dengan jenis tanaman yang ditanam, tanaman yang pertumbuhannya lebih ke atas umumnya pipa bisa diberi jarak 15cm agak rapat, sementara untuk jenis tanaman hidroponik yang pertumbuhannya kesamping jarak lubang harus diperlebar minimal berjarak 20cm antar setiap titik tengah lubang.

Tapi yang paling ideal, jarak lubang sebaiknya 20 cm saja, agar bisa digunakan untuk  menanam jenis tanaman sayur apapun.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!