Pendingin processor atay yang sering disebut dengan HSF (Heat Sink and fan) atau CPU Cooler adalah hal penting yang harus anda perhatikan saat merakit PC, CPU cooler yang baik akan mampu mengendalikan suhu CPU tetap dingin, sehingga walaupun komputer yang kita miliki digunakan dalam jangka waktu yang lama, komputer akan tetap stabil tidak mudah hang atau mati karena overhear.

 

Apalagi sekarang, CPU kadang tidak dilengkapi dengan CPU Cooler bawaan, itu menandakan bahwa kita bisa memilih CPU cooler sendiri yang lebih cocok untuk mendinginkan processor. dan kita harus mampu memilih CPU cooler yang paling cocok untuk processor PC yang kita gunakan.


Tips Penting Saat Membeli CPU Cooler

Saat membeli CPU cooler (pendingin prosesor), ada beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan untuk memastikan Anda memilih yang sesuai dengan kebutuhan Anda. yang paling penting adalah CPU cooler yang anda gunakan cocok dengan Casing komputer dan dimensinya cocok dengan desain Mobo (motherboard) komputer anda. Untuk lebih detailnya Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan:

1. Kompatibilitas Soket CPU: 

Pastikan CPU cooler yang Anda pilih kompatibel dengan soket CPU yang Anda miliki. Soket CPU berbeda-beda tergantung pada jenis dan merek prosesor Anda. Pilih CPU cooler yang mendukung soket CPU Anda.

Jadi saat anda memutuskan ingin membeli CPU Cooler, anda harus melihat kompatibilatas cpu cooler tersebut bahwa CPU Cooler yang anda beli memang diperuntukan untuk Tiper socket proccessor yang komputer anda miliki.


 



2. Dimensi Pendinginan: 

Ini Penting, periksa tinggi Lebar panjang dari pendinginan CPU cooler. Pastikan itu akan muat dalam casing komputer Anda dan tidak akan bertabrakan dengan komponen lain seperti RAM atau heatsink VRM motherboard.

 

Anda harus mencocokan Tinggi pendingan dan lebar casing anda dan juga lebar pendingin apakah muat untuk motherboard anda, jangan sampai casing anda kekecilan, atau malah bertabarakan dengan komponen komputer lainnya, karena beberapa cooler terutama yang bertipe toower akan memakan ruang lebar casing anda dan juga memakan tempat ruang motherboard anda, sehingga jika tidak cukup maka casing tidak akan bisa ditutup, bertabrakan dengan komponen lainnya. jadi pastikan dimensi cpu cooler cocok dengan desain motherboard yang anda gunakan.


Yang Kamu harus cari tau sebelum membeli cooler adalah perhatikan dimensi tinggi cpu coolernya kemudian bandingkan berapa lebar casingnya, jika tinggi cooler lebih kecil dari cpunya anda bisa beli.


3. Jenis Pendinginan

Ada beberapa jenis CPU cooler, termasuk heatsink udara, pendingin cair (liquid cooler), dan kombinasi keduanya (AIO atau All-In-One liquid cooler). Pilih jenis yang sesuai dengan preferensi Anda dan kebutuhan pendinginan CPU Anda.



Kalo saya sih lebih memeilih air cooler (pendingin udara) karena minim resiko dari pada LiquidCooler, karena liquid cooler rentan bocor, walaupun cairannya tidak menghantarkan listrik, kadang riskan juga  sih jika sudah tercampur dengan kotoran si liquidnya konsentrasinya khawatir berubah malah bisa menghantarkan listrik sehingga berpotensi merusak perangkat.

 

Pilihannya terserah selera sih, Liquid umumnya lebih kelihatan estetik, bisa disesuaikan dengan ukuran kasing, jika dibandingkan dengan air cooler yang harus dicocokan dengan dimensi casing.



4. Kapasitas Pendinginan: 

Kapasitas pendinginan CPU cooler biasanya diukur dalam TDP (Thermal Design Power) atau watt. ini adalah parameter penting yang digunakan untuk mengukur daya termal  (energi panas)  yang dihasilkan oleh prosesor (CPU). TDP adalah angka yang mengindikasikan jumlah daya dalam watt (W) yang dihasilkan oleh CPU saat beroperasi dengan beban kerja normal.Pastikan CPU cooler yang Anda pilih memiliki kapasitas pendinginan yang cukup untuk menjaga suhu CPU dalam batas yang aman selama beban kerja berat.

 

Sebelum membeli CPU Cooler pastikan anda mencari informasi spesifikasi TDP dari processor yang anda beli, berapat watt TDP nya, jika sudah diketahui TDPnya pastikan anda memilih CPU cooler di atas nilai TDP Proccessornya.

Contoh Nilai TDP beberapa tipe Core i7


 Kemudian cocokan dengan TDP CPU cooler, beberapa CPU Cooler kadang tidak mencantumkan nilai TDPnya anda bisa cari tahu di website resminya. biasanya sih yang mencantumkan TDP itu CPU Cooler yang reputasinya bagus.

Contoh:


Jika TDP prosesor Anda adalah 130 watt, maka sebaiknya Anda memilih CPU cooler dengan TDP yang setidaknya sama atau lebih tinggi dari angka tersebut. Sebagai aturan praktis, disarankan untuk memilih CPU cooler dengan TDP yang lebih besar daripada TDP prosesor Anda, terutama jika Anda merencanakan overclocking atau jika lingkungan operasi Anda memiliki suhu yang lebih tinggi dari rata-rata.

 

Namun, perlu diingat bahwa semakin besar TDP CPU cooler, semakin besar pula ukuran dan kemampuan pendinginan yang diperlukan. Pastikan bahwa CPU cooler yang Anda pilih juga cocok dengan kasus komputer Anda dan memiliki kompatibilitas yang baik dengan soket CPU Anda.

 

Jadi, jika TDP prosesor Anda adalah 130 watt, cari CPU cooler dengan TDP yang setidaknya sama atau lebih besar dari 130 watt untuk memastikan performa pendinginan yang memadai.


5. Kualitas Konstruksi: 

Pilih CPU cooler dari merek yang terpercaya dan memiliki reputasi baik dalam hal kualitas dan kinerja. Heatsink dan kipas yang berkualitas tinggi dapat memberikan pendinginan yang lebih efisien.


6. Bahan Pendinginan: 

CPU cooler dapat memiliki heatsink yang terbuat dari aluminium, tembaga, atau kombinasi keduanya. Tembaga biasanya memiliki kemampuan pendinginan yang lebih baik daripada aluminium. Pilih sesuai dengan anggaran Anda dan kebutuhan pendinginan.

Untuk jenis Air Cooler yang memiliki Heatpipe, pastikan Pilih CPU Cooler  dengan heatpipe yang jumlahnya banyak dan juga diameternya besar, semakin banyak semakin besar biasanya mampu menghantarkan panas lebih baik.

Fin Density (kepadatan sirip)  juga menjadi faktor penting ketika memilih HSF, pilih yang memiliki kepadatan sirip yang jumlahnya banyak, semakin banyak semakin bagus dalam menghilangkan panas.



7. Level Kebisingan


Perhatikan level kebisingan yang dihasilkan oleh CPU cooler. Banyak produsen CPU cooler menyediakan informasi tentang level kebisingan dalam desibel (dB). Jika kebisingan adalah masalah, pertimbangkan kipas CPU dengan kecepatan yang dapat disesuaikan atau mode bekerja diam (zero RPM) untuk mengurangi kebisingan saat beban kerja ringan.


8. Overclocking: 

Jika Anda merencanakan overclocking CPU, pastikan CPU cooler yang Anda beli memiliki kemampuan pendinginan yang cukup untuk menangani peningkatan suhu yang mungkin terjadi saat overclocking.

9. Harga: 

Tentukan anggaran Anda dan cari CPU cooler yang sesuai dengan anggaran tersebut. CPU cooler dapat memiliki harga yang bervariasi dari yang sangat terjangkau hingga yang mahal.


10. Garansi: 

Pastikan untuk memeriksa garansi yang disertakan dengan CPU cooler. Garansi yang lebih lama biasanya menunjukkan kepercayaan produsen terhadap produk mereka.



Sebelum membeli CPU cooler, baca ulasan, periksa spesifikasi, dan pastikan memahami kebutuhan termal sistem Anda. Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, Anda dapat memilih CPU cooler yang sesuai dengan kebutuhan CPU dan komputer Anda.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!