dalam dunia hidroponik PPM adalah ukuran jat terlarut (pupuk) pada sejumlah liter air. nilai PPM dari larutan nutrisi wajib diukur dan ditentukan agar tanaman hidroponik cukup mendapatkan nutrisi terbaik, tidak terlalu banyak juga tidak terlalu sedikit.

 

Perlu diketahui bahwa, setiap jenis tanaman yang ditanam secara hidroponik, membutuhkan pupuk yang dilarutkan dalam sejumlah liter air dengan nilai PPM yang berbeda, jika tanaman yang ditanam secara hidroponik mendapatkan asupan nutrisi dengan nilai PPM yang mencukupi maka tanaman hidroponik akan tumbuh dan berkembang dengan baik serta akan memiliki kualitas yang baik pula.

 

Untuk menentukan nilai PPM air nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman hidrponik, setidaknya kita bisa mencari referensi dari para petani hidroponik yang berpengalaman. saat ini ada banyak sekali table nilai PPM untuk berbagai jenis tanaman yang tersedia yang bisa kita download dan gunakan sesuai dengan jenis tanaman yang ingin ditanam secara hidrponik.

 

Di artikel kali ini saya akan fokus membahas nilai PPM untuk kangkung dan pakcoy hidroponik,  ini berdasarkan pengalaman saya saat bertanam hidroponik agar tanaman anda dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. 


 PPM Kangkung dan Pakcoy hidroponik yang berhasil saya coba.

Oh Ya sebelumnya saya merupakan petani hidroponik dan sering sekali menanam kangkung, pakcoy dan jenis sawi-sawian, tentunya apa yang saya share pada artikel kali ini bersumber dari pengalaman pribadi pada saat menanam hidroponik kangkung dan pakcoy.

 

Nilai PPM yang cocok untuk kangkung hidroponik.

Kangkung adalah sayuran daun yang merupakan sayuran sejuta umat, karena banyaknya penggemar kangkung, kangkung layak untuk dibudidayakan salah satunya dengan sistem hidroponik.

 

Menanam kangkung dengan hidroponik terbilang cukup mudah, bahkan bisa panen berkali-kali dalam satu kali tanam, setelah pangkas, 15 hari kemudian kangkung bisa dipanen kembali untuk yang keduakali, begitu seterusnya, selama kualitas pertumbuhannya masih bagus kangkung bisa dipanen berkali-kali.

 



Untuk kangkung hidroponik, di awal tanam sebaiknya jangan memberikan nutrisi dengan nilai PPM yang terlalu tinggi karena bisa over dosis atau penghamburan nutrisi, jangan juga terlalu rendah karena tumbuh kembangnya tidak akan maksimal.

 

Untuk kangkung hidrponik teknik pemberian niai PPM yang dapat digunakan adalah:

1. Di minggu pertama setelah tanam berikan 400 - 500 PPM

2. Di minggu ke 2 tambahkan +100 s/d 200 = mak 700 PPM

3. di minggu ke 3 tambahkan lagi nilai PPMnya +150 - 300, mak 1.000 PPM

4. Di minggu ke 4 tambahkan lagi nilai PPMnya dengan +100-300 ppm, masimal menjadi 1300ppm

 

Usia kangkung dari pindah tanam hingga panen kurang lebih 30 hari s/d 45 hari. Pastikan maksimal pemberian ppm adalah hingga 1400, jika sudah bernilai 1400 jangan ditambah lagi nutrisinya.

 

1 minggu menjelang panen pemberian nutrisi bisa dihentikan, air nutrisi ganti dengan air tawar biasa, ini bertujuan agar rasa kangkung lebih segar. 

 

Setalah panen dengan cara di pangkas, kangkung bisa tumbuh kembali dan 15 hari kemudian bisa dipanen kembali, sangat menguntungkan bukan.

 

Nilai PPM untuk pakcoy hidroponik.

Pakcoy sangat mudah sekali dibudidayakan secara hidroponik, lebih mudah perawatan dan hasil panennya bisa maksimal jika pemberian nutrisinya cocok.

 

Berdasarkan pengalaman Nilai ppm nutrisi untuk pakcoy tidak jauh berbeda dengan nilai PPM untuk kangkung

Untuk kangkung hidrponik teknik pemberian niai PPM yang dapat digunakan adalah:

1. Di minggu pertama setelah tanam berikan 400 - 500 PPM

2. Di minggu ke 2 tambahkan +100 s/d 200 = mak 700 PPM

3. di minggu ke 3 tambahkan lagi nilai PPMnya +150 - 300, mak 1.000 PPM

4. Di minggu ke 4 tambahkan lagi nilai PPMnya dengan +100-300 ppm, masimal menjadi 1300ppm

 

Usia kangkung dari pindah tanam hingga panen kurang lebih 30 hari s/d 45 hari. Pastikan maksimal pemberian ppm adalah hingga 1400, jika sudah bernilai 1400 jangan ditambah lagi nutrisinya.

 

Hindari pemberian nutrisi konstan dengan nilai yang besar.

Dulu sempat saya dikabari juga bahwa kangkung dan pakcoy, bisa menggunakan nilai PPM konstan, selalu sama dari awal pindah tanam hingga panen, bahkan sebagaian orang merekomendasikan pemberian nilai ppm 1.000 ppm dari awal hingga panen.

Menurut saya pemberian nilai PPM konstan apalagi nilainya besar, itu merupakan penghamburan nutrisi, praktik terbaik adalah memberikan nutrisi dengan nilai PPM dari kecil ke besar secara bertahap seiring dengan usia tanaman. sehingga penyerapan nutrisi bisa lebih maksima.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!