Salah satu sistem dalam menanam secara hidroponik yang paling banyak dipilih oleh para pemula yang masih belajar dan baru terjun ke dunia tanam menanam secara hidrponik adalah sistem wick.

 

Sistem wick dikenal juga sebagai sistem sumbu, adalah sistem menanam hidrponik yang menggunakan air tergenang pada suatu wadah dimana pada setiap pot tanamnya menggunakan sumbu dari kain flanel atau kain lainnya  yang mudah menyerap air, fungsi dari sumbu tersebut untuk menghantarkan air nutrisi ke akar tanaman.

 

Sistem wick merupakan sistem yang paling murah dan mudah untuk diimplementasikan, karena sistem ini bisa menggunakan peralatan bekas yang banyak tersedia di rumah seperti botol plastik bekas air mineral, dirigen bekas, sisa pipa vpc yang tidak terpakai, dan lain sebagainya yang penting wadah tersebut mampu menampung air dan disarankan bukan terbuat dari logam. 

kelebihan dan kekurangan hidrponik sistem wick
Konsep sistem wick hidrponik

Hidroponik sistem wick memang sangat cocok untuk pemula yang baru memulai ingin bertanam hidrponik, dengan modal yang cukup murah dari sistem inilah para pemula akan banyak belajar mengenai cara merawat tanaman hidroponik sehingga mereka seiring waktu akan mampu mengenali setiap kendala pada tanaman hidrponik terutama sistem wick. 

 

Mengenai sistem wick di artikel kali ini saya akan coba menguraikan kekurangan dan kelebihan dari sistem wick yang harus anda ketahui, sehingga dengan mengenali kelebihan dan kekurangannya anda setidaknya bisa mempertimbangkan untuk memilih sistem wick ini serta dapat mengantisifasi setiap permasalahan pada sistem wick ini.

 

Kelebihan dan Kekurangan sistem wick.

Sistem wick memang sangat sederhana dan sangat murah, jika dibandingkan dengan sistem lainnya seperti sistem DFT, NFT, sistem rakit apung, sistem wick ini terbilang sistem hidrponik yang paling murah, namun sistem wick ini cukup sulit dalam praktis.


1. Kelebihan sistem Wick

Untuk anda pemula anda bisa mulai mencoba bertanam hidrponik dengan sistem wick (sistem sumbu), kelebihan sistem wick adalah sebagai berikut:

 

a. Biaya murah

Sistem wick bisa menggunakan barang-barang bekas yang banyak ersedia di rumah, seperti wadah-wadah plastik, bekas botol air mineral, kotak styrofoam box makanan, kotak styrofoam bekas buah-buahan dan lain sebagainya, dengan menggunaan media tanam yang banyak tersedia di rumah, maka akan menghemat biaya.


b. Sistem wick tidak perlu menggunakan Pompa

Pada sistem wick sebenarnya tidak perlu menggunakan pompa baik pompa aerator namun pompa air, namun begitu jika memang memiliki modal lebih anda bisa menggunakan pompa udara atau pompa aerator untuk menyuplai oksigen ke air sistem wick yang umumnya tergenang alias tidak mengalir. Dengan tambahan pompa erator setidaknya anda tidak perlu repot mengobok-obok air nutrisi secara manual.


2.  Kekurangan sistem Wick

Selain memiliki kelebihan sistem wick hidroponik juga memiliki beberapa kelemahan yang harus anda waspadai, kelamahan dari sistem wick adalah sebagai berikut:

 

a.  Perawatan yang cukup sulit.

Sistem wick merupakan salah satu sistem hidrponik yang kurang praktis menurut saya, kita akan cukup dibuat repot pada saat pemeliharaan apalagi jumlah tanaman dan media tanamnya banyak, seperti ketika mengganti air nutrisi apabila air nutrisi pada wadah sistem wick habis, atau ketika ingin menaikan nilai PPM air nutrisi. 

 

Jika wadah lebih dari satu maka kita akan cukup di buat repot pada saat pemberian air nutrisi baik pada saat obok-obok air nutrisi untuk oksigen, ingin meningkatkan PPM air nutrisi atau pada saat ingin menambah air nutrisi karena habis terutama pada saat menjelang panen air akan cepat habis dan kita harus sering cek dan menambahkan air nutrisi ketika air surut diserap oleh tanaman.

 

b. Pertumbuhan tanaman kurang maksimal

Tanaman hidroponik sangat ditentukan oleh kadar oksigen dalam air nutrisi, nilai PPM air nutrisi dan suhu air nutrisi, jika satu diantaranya kurang maka pertumbuhan tanaman hidrponik dapat dipastikan akan terganggu dan kurang maksimal, bahkan bisa jadi mati.

 

Pada sistem wick dengan air tergenang tanpa aerator jika kita kurang telaten dalam pemeliharaan, maka bisa jadi air nutrisi akan kurang oksigen, atau suhu air naik yang mengakibatkan mengganggu pertumbuhan tanaman menjadi lebih lambat.

 

c. Mudah terkena busuk akar

Karena menggunakan air tergenang, apabila suhu naik dan air kekurangan oksigen, maka jika dibiarkan terus demikian akan berpengaruh pada PH air nutrisi yang meningkat dan jika terus dibiarkan bisa mengakibatkan busuk akar karena pertumbhan jamur pda akar tanaman, sehingga tanaman bisa layu dan mati.


SOLUSI

Kekurangan di atas sebenarnya bisa dihindari jika kita telaten memelihara tanaman hidrponik kita yang menggunakan sistem wick. sebagai berikut:

 

  • Menjaga agar air terus mendapatkan suplai oksigen, bisa dilakukan manual dengan cara di obok-obok airnya diobok-obok setiap hari minimal satu kali, atau menambahkan pompa aerator.
  • Menghindari panas berlebih pada air dan udara di sektar wadah media tanam, kita bisa menjemurnya di bawah plastik UV (Grand house), atau memberikan warna terang pada tutup atau wadah media tanam yang digunakan.
  • Memastikan tanaman mendapatkan nilai PPM yang cocok, agar lebih mudah kita bisa menggunakan TDS Meter.
  • Pemeliharaan lebih telaten

 

Dengan upaya di atas, kemungkinan besar tanaman hidrponik kita yang menggunakan sistem wick, baik dari botol bekas, box styrofoam nasi, atau box styrofoam bekas buah-buahan dan media lainnya bisa tumbuh berkembang dengan baik dan bisa panen secara maksimal.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!