Di artikel sebelumnya saya sudah menjelaskan secara panjang lebar mengenai apa itu proxy server, untuk lebih memperkaya materi tentang administrasi infrastruktur jaringan, di artikel kali ini saya akan coba menguraikan tengang Manajemen Bandwith (pengertian bandwith, prinsip dan cara kerja).

 

Apakah kamu pernah mengalami internet yang lambat atau lemot? Nah, itu bisa jadi karena masalah dalam pengelolaan bandwidth. Tapi tenang, manajemen bandwidth bisa membantu mengatasi masalah itu! Bandwidth adalah seberapa banyak data yang bisa dikirim melalui jaringan internet. Bayangkan saja seperti lebar jalan raya, semakin lebar, semakin banyak kendaraan yang bisa lewat dengan cepat. Nah, manajemen bandwidth itu seperti mengatur lalu lintas di jalan raya agar semua pengguna jaringan mendapatkan bagian yang adil dari kecepatan internet.


Jadi, bagaimana sih manajemen bandwidth itu bekerja? Mari kita bandingkan dengan tugas mengatur lalu lintas di jalan raya. Ketika ada banyak mobil yang ingin lewat, kita perlu mengatur agar tidak terjadi kemacetan atau kecelakaan. Nah, di jaringan internet pun, manajemen bandwidth bertugas membagi-bagi kecepatan internet agar setiap perangkat atau pengguna dalam jaringan bisa mendapatkan bagian yang adil. Dengan manajemen bandwidth yang baik, kita bisa memastikan internet tetap lancar dan cepat, tanpa ada satu perangkat pun yang mendominasi dan membuat yang lainnya menjadi lemot.


Keren kan, manajemen bandwidth bisa membuat semua orang merasa puas dengan kecepatan internet yang sama! Kita bisa memanfaatkan perangkat keras atau perangkat lunak khusus untuk mengelola bandwidth. Jadi, misalnya jika ada banyak pengguna di jaringan yang sedang streaming video atau bermain game online, manajemen bandwidth akan memastikan bahwa semua pengguna tetap bisa mengakses internet dengan lancar. Dengan begitu, kita bisa menikmati pengalaman internet yang lebih baik tanpa harus khawatir tentang kecepatan yang berbeda-beda antar pengguna. Manajemen bandwidth adalah alat yang penting untuk menjaga agar jaringan internet tetap stabil dan adil bagi semua orang yang menggunakannya.

 

Manajemen bandwith

 

Memahami apa itu bandwith

Tentu! Bandwidth adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan seberapa banyak informasi atau data yang bisa dikirim melalui internet dalam satu waktu. Kita bisa membayangkannya seperti seberapa lebar pipa air yang digunakan untuk mengalirkan air. Semakin lebar pipa air, semakin banyak air yang bisa mengalir dengan cepat. Bandwidth bekerja dengan cara yang serupa, semakin besar bandwidth, semakin banyak data yang bisa dikirim melalui internet dengan cepat.


Misalnya, saat kita menonton video di internet, data video itu dikirim ke perangkat kita melalui bandwidth. Jika bandwidth rendah, maka video mungkin akan terputus-putus atau membutuhkan waktu lama untuk memuat. Tapi jika bandwidth tinggi, video akan dapat diputar dengan lancar dan cepat.


Jadi, bandwith adalah seberapa lebar jalur data yang bisa digunakan untuk mengirim informasi melalui internet. Semakin lebar, semakin banyak data yang bisa dikirim dengan cepat. Bandwidth yang tinggi penting untuk memastikan pengalaman internet yang lancar dan cepat saat kita melakukan berbagai aktivitas seperti menonton video, browsing web, atau bermain game online. 

 

Memahami apa itu management bandwith

Manajemen bandwidth adalah cara untuk mengatur dan mengontrol penggunaan bandwidth di jaringan internet. Seperti yang diuraikan pada paragraf pembuka di atas, kita bisa menganggapnya seperti mengatur lalu lintas di jalan raya. Ketika ada banyak mobil yang ingin melewati jalan yang sama, kita perlu mengatur agar tidak terjadi kemacetan atau kecelakaan. Begitu juga dengan manajemen bandwidth, tujuannya adalah memastikan bahwa setiap perangkat yang terhubung ke jaringan mendapatkan bagian yang adil dari kecepatan internet.

Ketika terlalu banyak perangkat terhubung ke jaringan dan semua ingin menggunakan internet dengan cepat, manajemen bandwidth akan membantu membagi kecepatan internet dengan adil. Dengan cara ini, tidak ada satu perangkat pun yang mendominasi dan menghabiskan semua bandwidth, sehingga perangkat lainnya tidak terhambat dan tetap bisa mengakses internet dengan lancar.

Manajemen bandwidth dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat keras atau perangkat lunak khusus yang memantau dan mengatur lalu lintas data di jaringan. Dengan mengelola dan membatasi penggunaan bandwidth oleh setiap perangkat, manajemen bandwidth membantu menjaga agar internet tetap stabil, cepat, dan adil bagi semua orang yang terhubung ke jaringan.


Alasan kenapa Management Bandwith penting?

Kita perlu melakukan manajemen bandwidth pada jaringan karena hal itu membantu menjaga agar semua perangkat yang terhubung ke internet dapat mengaksesnya dengan cepat dan lancar.

Ketika banyak perangkat terhubung ke jaringan dan semua ingin menggunakan internet secara bersamaan, bandwidth dapat terbagi-bagi. Tanpa manajemen bandwidth, ada kemungkinan satu perangkat menguasai sebagian besar kecepatan internet, sehingga perangkat lainnya menjadi lambat. Dengan manajemen bandwidth, kita memastikan bahwa setiap perangkat mendapatkan bagian yang adil dan sama dari kecepatan internet yang tersedia.

Manajemen bandwidth juga membantu mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas di jaringan. Ketika terlalu banyak data yang dikirim secara bersamaan, bisa terjadi kelebihan beban pada jaringan yang mengakibatkan keterlambatan dan gangguan dalam penggunaan internet. Dengan menggunakan manajemen bandwidth, kita dapat mengatur prioritas penggunaan data dan membatasi penggunaan bandwidth oleh setiap perangkat, sehingga mengurangi risiko terjadinya kemacetan dan menjaga agar internet tetap stabil.

Selain itu, manajemen bandwidth juga membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya jaringan. Dengan membatasi penggunaan bandwidth oleh setiap perangkat, kita dapat menghindari pemborosan sumber daya dan mengalokasikan kecepatan internet dengan lebih efisien. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas jaringan.

Dengan melakukan manajemen bandwidth, kita dapat menciptakan pengalaman internet yang lebih adil, cepat, dan stabil bagi semua pengguna jaringan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua perangkat dapat menggunakan internet dengan nyaman dan tanpa hambatan, baik untuk belajar, bekerja, atau bersenang-senang secara online.

 

Memahami Cara kerja management Bandwith

Manajemen bandwidth bekerja seperti pengaturan lalu lintas di jalan raya. Bayangkan jika ada banyak mobil yang ingin melewati jalan yang sama. Tanpa pengaturan, mungkin akan terjadi kemacetan atau kecelakaan. Nah, manajemen bandwidth bertugas mengatur dan mengontrol penggunaan internet agar tidak terjadi "kemacetan" di jaringan.

Salah satu cara kerjanya adalah dengan membagi-bagi bandwidth secara adil kepada setiap perangkat yang terhubung ke jaringan. Misalnya, jika ada 5 perangkat yang terhubung, manajemen bandwidth akan memastikan setiap perangkat mendapatkan bagian yang sama dari kecepatan internet. Ini penting agar semua perangkat bisa mengakses internet dengan lancar dan tidak ada yang mendominasi.

Selain itu, manajemen bandwidth juga dapat memberikan prioritas kepada aktivitas atau aplikasi tertentu yang membutuhkan kecepatan internet lebih tinggi. Misalnya, jika sedang melakukan panggilan video atau streaming film, manajemen bandwidth akan memberikan prioritas pada aktivitas tersebut sehingga mendapatkan kecepatan internet yang lebih baik.

Cara kerja manajemen bandwidth dapat dilakukan menggunakan perangkat keras atau perangkat lunak khusus. Perangkat ini akan memantau lalu lintas data di jaringan dan mengatur aliran informasi. Mereka memastikan bahwa setiap perangkat mendapatkan bagian yang adil dari bandwidth yang tersedia.

Dengan manajemen bandwidth yang baik, kita bisa mengoptimalkan penggunaan internet di jaringan. Semua perangkat dapat mengakses internet dengan adil, lancar, dan cepat. Kita dapat menjaga agar tidak ada satu perangkat pun yang menghambat yang lainnya dan semua pengguna dapat menikmati pengalaman internet yang baik.


Perangkat keras manajemen bandwith

Ada banyak sekali perangkat keras jaringan yang dapat difungsikan untuk mengatur bandwith jaringan, berikut adalah beberapa macam perangkat keras yang digunakan untuk manajemen bandwidth :

1. Router

Router adalah perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat ke jaringan internet. Selain itu, router juga dapat memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengatur penggunaan bandwidth di jaringan. Router dapat membagi-bagi bandwidth secara adil antara perangkat yang terhubung, sehingga setiap perangkat dapat menggunakan internet dengan lancar dan cepat.

2. Switch

Switch adalah perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkan beberapa perangkat dalam jaringan lokal (LAN). Beberapa switch juga dilengkapi dengan fitur manajemen bandwidth. Dengan menggunakan switch yang mendukung manajemen bandwidth, kita dapat mengalokasikan bandwidth dengan cerdas antara perangkat-perangkat yang terhubung ke switch tersebut.

3. Firewall

Firewall adalah perangkat keras yang berfungsi untuk melindungi jaringan dari ancaman keamanan. Namun, beberapa firewall juga dapat melakukan manajemen bandwidth. Mereka dapat mengatur batasan penggunaan bandwidth untuk mencegah terjadinya pemborosan atau penggunaan yang berlebihan oleh aplikasi atau perangkat tertentu.

4. Access Point

Access Point adalah perangkat keras yang digunakan untuk memperluas jangkauan jaringan Wi-Fi. Beberapa access point juga memiliki fitur manajemen bandwidth. Dengan menggunakan access point yang mendukung manajemen bandwidth, kita dapat membatasi penggunaan bandwidth oleh perangkat-perangkat yang terhubung ke jaringan Wi-Fi, sehingga semua perangkat dapat menggunakan Wi-Fi dengan adil dan lancar.

Dengan menggunakan perangkat keras seperti router, switch, firewall, dan access point yang memiliki fitur manajemen bandwidth, kita dapat mengatur dan mengoptimalkan penggunaan bandwidth di jaringan. Hal ini membantu memastikan bahwa semua perangkat yang terhubung ke jaringan dapat menggunakan internet dengan adil dan efisien.


Software Management Bandiwth

Berikut adalah beberapa contoh perangkat lunak (software) yang digunakan untuk manajemen bandwidth:

1. Traffic Shaper

Traffic Shaper adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengatur dan mengendalikan lalu lintas data di jaringan. Dengan Traffic Shaper, kita dapat membagi-bagi bandwidth dengan adil antara perangkat-perangkat yang terhubung ke jaringan. Ini membantu memastikan bahwa setiap perangkat mendapatkan bagian yang adil dari kecepatan internet.

2. Bandwidth Monitor

Bandwidth Monitor adalah perangkat lunak yang membantu memantau penggunaan bandwidth di jaringan. Dengan menggunakan Bandwidth Monitor, kita dapat melihat seberapa banyak bandwidth yang digunakan oleh setiap perangkat dan aplikasi dalam waktu nyata. Hal ini membantu kita untuk mengetahui penggunaan bandwidth yang berlebihan atau tidak efisien, sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah untuk membatasinya.

3. Content Filter

Content Filter adalah perangkat lunak yang membantu membatasi akses ke konten tertentu di internet. Selain itu, Content Filter juga dapat digunakan untuk mengelola penggunaan bandwidth. Dengan menggunakan Content Filter, kita dapat membatasi akses ke situs web atau aplikasi yang membutuhkan banyak bandwidth, seperti streaming video atau game online. Hal ini membantu menjaga agar bandwidth tidak terlalu banyak digunakan oleh aplikasi yang tidak penting.

4. Quality of Service (QoS)

Quality of Service (QoS) adalah perangkat lunak yang memungkinkan kita mengatur prioritas penggunaan bandwidth. Dengan menggunakan QoS, kita dapat memberikan prioritas lebih tinggi pada aplikasi atau perangkat yang membutuhkan kecepatan internet yang lebih tinggi, seperti video konferensi atau bekerja dari jarak jauh. Ini membantu memastikan bahwa aplikasi atau kegiatan yang lebih penting mendapatkan kecepatan internet yang memadai.

Dengan menggunakan perangkat lunak seperti Traffic Shaper, Bandwidth Monitor, Content Filter, dan Quality of Service (QoS), kita dapat mengelola dan mengoptimalkan penggunaan bandwidth di jaringan. Hal ini membantu memastikan bahwa semua perangkat dan aktivitas di jaringan dapat menggunakan internet dengan adil, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan.


Macam-macam Prosedur dan teknik manajemen bandwith

Berikut adalah macam-macam prosedur dan teknik manajemend bandwith yang umum digunakan:

1. Management Bandwith Simple-Queueu

Prosedur dan teknik manajemen bandwidth yang disebut "Simple Queue" adalah salah satu cara untuk mengatur penggunaan bandwidth di jaringan. Simple Queue bekerja dengan cara membagi-bagi bandwidth secara adil di antara perangkat yang terhubung.

Pertama, kita membuat "queue" (antrian) untuk setiap perangkat yang terhubung ke jaringan. Setiap antrian memiliki batasan maksimum penggunaan bandwidth yang dapat digunakan oleh perangkat tersebut. Misalnya, jika kita memiliki tiga perangkat terhubung, seperti Komputer A, Komputer B, dan Ponsel C, kita dapat membuat antrian masing-masing untuk perangkat tersebut.

Kemudian, kita menetapkan prioritas pada setiap antrian. Prioritas ini menentukan urutan penggunaan bandwidth antara antrian-antrian tersebut. Misalnya, jika kita ingin memberikan prioritas lebih tinggi pada Komputer A, kita dapat mengatur prioritas antriannya lebih tinggi dibandingkan dengan Komputer B dan Ponsel C.

Selanjutnya, kita menetapkan batasan penggunaan bandwidth untuk setiap antrian. Misalnya, kita dapat membatasi Komputer A agar hanya menggunakan 50% dari total bandwidth yang tersedia, sedangkan Komputer B dan Ponsel C masing-masing diberi batasan 25% dari total bandwidth.

Ketika perangkat-perangkat tersebut mulai menggunakan internet, Simple Queue akan mengatur dan mengontrol penggunaan bandwidth. Dengan batasan dan prioritas yang ditetapkan, setiap perangkat akan mendapatkan bagian yang adil dari bandwidth yang tersedia.

Dengan menggunakan Simple Queue, manajemen bandwidth dapat dilakukan dengan cara yang sederhana dan efektif. Ini membantu memastikan bahwa semua perangkat yang terhubung ke jaringan dapat menggunakan internet dengan adil dan tanpa hambatan. Simple Queue juga memungkinkan penggunaan bandwidth yang lebih efisien dan membantu menjaga kinerja jaringan yang stabil.

Jadi, Simple Queue adalah prosedur dan teknik manajemen bandwidth yang membagi-bagi bandwidth secara adil, menetapkan prioritas, dan membatasi penggunaan bandwidth untuk setiap perangkat.

 

2. Management Bandwith Queue tree

Prosedur dan teknik manajemen bandwidth yang disebut "Queue Tree" adalah cara yang lebih canggih untuk mengatur penggunaan bandwidth di jaringan. Queue Tree bekerja dengan membagi-bagi dan mengelola bandwidth berdasarkan pengaturan hierarkis.

Pertama, kita membuat struktur hirarki (tree) dari antrian-antrian. Dalam Queue Tree, kita dapat membuat beberapa lapisan atau tingkatan antrian. Misalnya, kita dapat memiliki tingkatan pertama untuk semua perangkat yang terhubung, kemudian tingkatan kedua untuk aplikasi atau layanan tertentu yang berjalan pada setiap perangkat.

Kemudian, kita menetapkan batasan penggunaan bandwidth pada setiap tingkatan antrian. Misalnya, kita dapat membatasi tingkatan pertama agar hanya menggunakan 70% dari total bandwidth yang tersedia, dan tingkatan kedua hanya menggunakan 30% dari total bandwidth.

Selanjutnya, kita menetapkan aturan (rules) untuk pengaturan antrian pada setiap tingkatan. Aturan ini mengatur bagaimana bandwidth harus dibagi-bagi di dalam tingkatan tersebut. Misalnya, pada tingkatan pertama, kita dapat membuat aturan bahwa setiap perangkat mendapatkan bagian yang sama dari 70% bandwidth yang tersedia. Pada tingkatan kedua, kita dapat membuat aturan yang memberikan prioritas lebih tinggi pada aplikasi atau layanan tertentu dibandingkan dengan yang lainnya.

Ketika perangkat dan aplikasi tersebut mulai menggunakan internet, Queue Tree akan mengelola penggunaan bandwidth sesuai dengan hirarki dan aturan yang ditetapkan. Hal ini memungkinkan setiap tingkatan mendapatkan bagian yang adil dari bandwidth yang tersedia, serta memberikan prioritas pada aplikasi atau layanan yang diatur.

Dengan menggunakan Queue Tree, manajemen bandwidth dapat dilakukan dengan cara yang lebih terperinci dan terarah. Ini membantu memastikan bahwa penggunaan bandwidth di jaringan dilakukan secara efisien dan sesuai dengan prioritas yang ditetapkan. Queue Tree juga membantu menjaga kinerja jaringan yang stabil dan memastikan pengalaman internet yang lancar bagi semua pengguna.

Jadi, Queue Tree adalah prosedur dan teknik manajemen bandwidth yang menggunakan struktur hirarki dan aturan untuk membagi-bagi dan mengelola penggunaan bandwidth di jaringan.


3. Management Bandwith Shared /Up to

Prosedur dan teknik manajemen bandwidth yang disebut "Shared/Up to" adalah cara yang fleksibel untuk mengatur penggunaan bandwidth di jaringan. Konsep ini memungkinkan setiap perangkat atau pengguna mendapatkan bagian dari bandwidth yang tersedia, tetapi juga memberikan fleksibilitas untuk memanfaatkan bandwidth lebih jika tidak ada penggunaan dari perangkat lain.

Pertama, kita menetapkan jumlah total bandwidth yang tersedia dalam jaringan. Misalnya, jika kita memiliki bandwidth total 100 Mbps, itu akan menjadi batasan maksimum yang dapat digunakan oleh semua perangkat yang terhubung.

Kemudian, kita membagi-bagi bandwidth secara adil dengan menggunakan konsep "Shared". Misalnya, jika ada 5 perangkat yang terhubung, maka setiap perangkat dapat diizinkan untuk menggunakan hingga 20 Mbps dari total bandwidth yang tersedia.

Namun, perlu diperhatikan bahwa jika ada beberapa perangkat yang sedang tidak menggunakan bandwidth mereka secara aktif, perangkat lain dapat menggunakan lebih dari alokasi awal mereka. Inilah sebabnya mengapa kita menyebutnya sebagai "Up to" (hingga). Jika ada bandwidth yang tidak digunakan oleh perangkat lain, perangkat yang aktif dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan kecepatan yang lebih tinggi sesuai dengan kebutuhannya.

Dengan menggunakan pendekatan "Shared/Up to", manajemen bandwidth memberikan keseimbangan antara memberikan batasan penggunaan bandwidth yang adil dan memberikan fleksibilitas untuk memanfaatkan bandwidth yang tidak digunakan. Ini membantu memastikan bahwa setiap perangkat dapat mengakses internet dengan lancar dan cepat tanpa dominasi dari perangkat lainnya.

Dalam hal ini, jaringan secara otomatis mengalokasikan bandwidth secara dinamis berdasarkan penggunaan aktual. Misalnya, jika hanya ada satu perangkat yang aktif, maka perangkat tersebut dapat menggunakan seluruh bandwidth yang tersedia. Namun, jika ada banyak perangkat yang aktif, setiap perangkat akan mendapatkan bagian yang adil dari bandwidth yang tersedia.

Jadi, "Shared/Up to" adalah prosedur dan teknik manajemen bandwidth yang memberikan alokasi bandwidth yang adil kepada setiap perangkat, namun juga memungkinkan fleksibilitas untuk memanfaatkan bandwidth yang tidak digunakan oleh perangkat lain.

 

4. Management bandwith Prioritas Trafict

Prosedur dan teknik manajemen bandwidth yang disebut "Prioritas Traffic" adalah cara untuk memberikan prioritas pada penggunaan bandwidth berdasarkan jenis trafik atau jenis aplikasi yang digunakan.

Pertama, kita mengidentifikasi jenis trafik atau aplikasi yang akan diberikan prioritas. Misalnya, kita dapat memberikan prioritas lebih tinggi pada aplikasi video konferensi atau game online, yang membutuhkan kecepatan internet yang stabil dan cepat.

Kemudian, kita menetapkan aturan prioritas yang sesuai untuk jenis trafik atau aplikasi tersebut. Misalnya, kita dapat mengatur agar aplikasi video konferensi memiliki prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi browsing web atau pengunduhan file.

Selanjutnya, ketika ada penggunaan bandwidth di jaringan, manajemen bandwidth akan memberikan prioritas pada jenis trafik atau aplikasi yang ditentukan. Misalnya, jika ada video konferensi sedang berlangsung, manajemen bandwidth akan memastikan bahwa aplikasi tersebut mendapatkan kecepatan dan prioritas yang lebih tinggi daripada aktivitas internet lainnya.

Dengan menggunakan prioritas trafik, manajemen bandwidth membantu memastikan bahwa aplikasi atau jenis trafik yang penting atau kritis mendapatkan kecepatan dan prioritas yang memadai, sementara aplikasi atau trafik yang tidak terlalu penting atau membutuhkan kecepatan rendah diberikan prioritas lebih rendah.

Hal ini membantu dalam mengoptimalkan penggunaan bandwidth dan menjaga kualitas pengalaman internet. Aplikasi atau aktivitas yang membutuhkan kecepatan tinggi dan ketersediaan bandwidth yang konsisten, seperti video konferensi atau game online, akan berjalan dengan lancar tanpa gangguan. Sementara itu, aplikasi atau aktivitas yang membutuhkan kecepatan rendah, seperti browsing web atau mengunduh file, tidak akan menghambat kinerja aplikasi yang membutuhkan prioritas lebih tinggi.

Jadi, "Prioritas Traffic" adalah prosedur dan teknik manajemen bandwidth yang memberikan prioritas pada jenis trafik atau aplikasi yang ditentukan untuk memastikan penggunaan bandwidth yang optimal sesuai dengan kebutuhan dan kualitas pengalaman internet yang diinginkan. 


5. Manajement Bandwith Delay Pools

Prosedur dan teknik manajemen bandwidth yang disebut "Delay Pools" adalah cara untuk mengontrol dan mengatur penggunaan bandwidth dengan memberikan penundaan (delay) pada penggunaan bandwidth yang melebihi batasan tertentu.

Pertama, kita menetapkan batasan maksimum penggunaan bandwidth untuk setiap pengguna atau kelompok pengguna. Misalnya, kita dapat membatasi penggunaan bandwidth hingga 2 Mbps untuk setiap pengguna atau kelompok.

Kemudian, kita membuat "pool" (kelompok) dengan batasan tersebut, yang merupakan jumlah bandwidth yang dialokasikan untuk pengguna atau kelompok tersebut. Misalnya, jika kita memiliki 10 pengguna atau kelompok, kita dapat membuat 10 pool dengan batasan bandwidth masing-masing.

Selanjutnya, jika pengguna atau kelompok melebihi batasan yang ditetapkan, Delay Pools akan memberlakukan penundaan pada penggunaan bandwidth yang melebihi batasan tersebut. Artinya, setiap data atau lalu lintas yang melebihi batasan akan ditunda sebelum diberikan akses ke bandwidth.

Dengan penerapan Delay Pools, pengguna yang melebihi batasan akan mengalami penundaan dalam penggunaan bandwidth tambahan. Ini dapat mempengaruhi kecepatan akses atau waktu respons yang dirasakan oleh pengguna yang melebihi batasan.

Prosedur ini membantu dalam mengatur penggunaan bandwidth dengan memberikan sanksi dalam bentuk penundaan pada pengguna yang melampaui batasan yang telah ditentukan. Hal ini mendorong pengguna untuk menggunakan bandwidth secara bijaksana dan menghindari penggunaan berlebihan yang dapat mengganggu pengguna lain dalam jaringan.

Dengan menggunakan Delay Pools, manajemen bandwidth dapat dilakukan dengan cara yang lebih terkontrol dan adil. Hal ini membantu menjaga kualitas dan kinerja jaringan secara keseluruhan, serta memastikan penggunaan bandwidth yang seimbang dan efisien.

Jadi, "Delay Pools" adalah prosedur dan teknik manajemen bandwidth yang memberlakukan penundaan pada penggunaan bandwidth yang melebihi batasan yang telah ditetapkan. Ini membantu dalam mengatur penggunaan bandwidth dengan adil dan mengontrol penggunaan berlebihan di dalam jaringan.


6. Management Bandwith HTB (Hierarchical Token Bucket)

Prosedur dan teknik manajemen bandwidth yang disebut "HTB" (Hierarchical Token Bucket) adalah metode yang digunakan untuk mengatur dan mengontrol penggunaan bandwidth dengan menggunakan token bucket.

Mari kita bayangkan token bucket sebagai wadah yang berisi sejumlah token. Setiap token mewakili sejumlah kecil bandwidth yang tersedia untuk digunakan dalam periode waktu tertentu.

Pertama, kita menetapkan batasan maksimum penggunaan bandwidth untuk setiap pengguna atau kelompok. Misalnya, kita dapat membatasi penggunaan bandwidth hingga 10 Mbps untuk setiap pengguna atau kelompok.

Kemudian, kita membuat hierarki atau struktur tingkatan pada HTB. Ini berarti kita membagi pengguna atau kelompok menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, seperti pengguna individu atau departemen dalam suatu organisasi.



Selanjutnya, pada setiap tingkatan hierarki, kita menetapkan token bucket dengan batasan bandwidth dan ukuran token tertentu. Misalnya, pada tingkatan atas, kita mungkin memiliki token bucket dengan ukuran 10 Mb dan pada tingkatan yang lebih rendah, kita mungkin memiliki token bucket dengan ukuran 5 Mb.

Setiap kali pengguna atau kelompok mengirim data melalui jaringan, HTB akan memeriksa apakah ada cukup token di token bucket yang sesuai. Jika ada cukup token, data dapat dikirim dengan kecepatan yang sesuai dengan jumlah token yang tersedia. Namun, jika token tidak mencukupi, data harus menunggu hingga cukup token tersedia dalam bucket sebelum dapat dikirim.

Dengan menggunakan HTB, manajemen bandwidth dapat dilakukan dengan cara yang terstruktur dan terkontrol. HTB memastikan bahwa penggunaan bandwidth tetap sesuai dengan batasan yang ditetapkan pada setiap tingkatan hierarki. Ini membantu menjaga kualitas dan kinerja jaringan secara keseluruhan serta memastikan penggunaan bandwidth yang efisien dan adil.

Jadi, "HTB" (Hierarchical Token Bucket) adalah prosedur dan teknik manajemen bandwidth yang menggunakan token bucket dalam struktur hierarki untuk mengatur dan mengontrol penggunaan bandwidth. Dengan HTB, penggunaan bandwidth diatur secara terstruktur dan pengguna diberikan akses sesuai dengan batasan yang telah ditentukan dalam tingkatan hierarki.


7. Management Bandwith CBQ (Class-Based Queueing)

Prosedur dan teknik manajemen bandwidth yang disebut "CBQ" (Class-Based Queueing) adalah metode yang digunakan untuk mengatur dan mengontrol penggunaan bandwidth dengan menggunakan kelas-kelas antrian.

Pertama, kita membagi pengguna atau aplikasi ke dalam kelas-kelas antrian yang berbeda. Setiap kelas antrian memiliki batasan penggunaan bandwidth yang berbeda. Misalnya, kita dapat memiliki kelas antrian A, B, dan C, dengan batasan bandwidth masing-masing 10 Mbps, 5 Mbps, dan 2 Mbps.

Kemudian, kita menetapkan prioritas pada setiap kelas antrian. Prioritas ini menentukan urutan penggunaan bandwidth antara kelas-kelas antrian tersebut. Misalnya, kita dapat memberikan prioritas lebih tinggi pada kelas antrian A, yang memiliki batasan bandwidth tertinggi, dibandingkan dengan kelas antrian B dan C.

Selanjutnya, pada setiap kelas antrian, kita dapat menggunakan metode antrian yang berbeda, seperti First-In-First-Out (FIFO) atau Round Robin (RR). Metode antrian ini mengatur bagaimana data atau lalu lintas di dalam kelas antrian diprioritaskan dan didistribusikan.

Ketika ada penggunaan bandwidth di jaringan, CBQ akan mengelola penggunaan bandwidth berdasarkan kelas antrian, prioritas, dan metode antrian yang ditetapkan. Ini memastikan bahwa penggunaan bandwidth dilakukan sesuai dengan kelas dan prioritas yang telah ditetapkan.

Dengan menggunakan CBQ, manajemen bandwidth dapat dilakukan dengan cara yang lebih terperinci dan terarah. CBQ memungkinkan kita untuk mengatur penggunaan bandwidth secara fleksibel berdasarkan kelas, prioritas, dan metode antrian yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi atau pengguna.

Jadi, "CBQ" (Class-Based Queueing) adalah prosedur dan teknik manajemen bandwidth yang membagi pengguna atau aplikasi ke dalam kelas-kelas antrian dengan batasan bandwidth dan prioritas yang berbeda. Dengan menggunakan CBQ, penggunaan bandwidth diatur dan dikendalikan dengan cara yang terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan aplikasi atau pengguna.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!